Pentingnya Pemetaan Potensi Desa Wisata dalam Mendukung Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan

Authors

  • Ni Desak Made Santi Diwyarthi Diwyarthi Politeknik Pariwisata Bali
  • Nyoman Gede Mas Wiartha Politeknik Pariwisata Bali
  • I Wayan Jata Politeknik Pariwisata Bali
  • Fakhri Fakhrur Rozy Politeknik Pariwisata Bali
  • Ardhana Reswari Masykuri Politeknik Pariwisata Bali

DOI:

https://doi.org/10.47841/jsoshum.v6i3.522

Keywords:

Pemetaan Potensi, Desa Wisata, Pariwisata Berkelanjutan, Pemberdayaan Masyarakat

Abstract

Pemetaan potensi desa wisata merupakan pondasi penting dalam merancang strategi pengembangan pariwisata berkelanjutan berbasis masyarakat. Program pengabdian masyarakat di Desa Wisata Taro, Kabupaten Gianyar, Bali, bertujuan mendampingi masyarakat dalam melakukan pemetaan potensi wisata yang mencakup aspek alam, budaya, ekonomi kreatif, dan sumber daya manusia. Metode yang digunakan adalah Participatory Rural Appraisal (PRA) dengan pendekatan Asset-Based Community Development (ABCD), yang menekankan pada keterlibatan masyarakat dan pemanfaatan kekuatan internal desa. Data dikumpulkan melalui observasi lapangan, wawancara mendalam, dan focus group discussion (FGD) dengan 30 peserta dari berbagai elemen masyarakat. Hasil pemetaan menunjukkan potensi wisata alam berupa persawahan terasering, sungai, dan panorama hutan tropis, potensi budaya berupa ritual keagamaan, tari tradisional, dan pura desa, serta potensi ekonomi kreatif berupa kerajinan bambu dan kuliner khas lokal. Analisis SWOT mengungkap bahwa potensi terbesar desa adalah keaslian budaya, sementara kelemahan adalah kurangnya SDM handal dan promosi digital. Hasil ini mengkonfirmasi teori Community Based Tourism (Murphy, 1985) dan Tourism Area Life Cycle (Butler, 1980), bahwa keterlibatan masyarakat sejak tahap perencanaan serta perencanaan berbasis data awal merupakan faktor kunci keberlanjutan desa wisata. Kesimpulannya, pemetaan potensi desa wisata terbukti penting dalam memperkuat basis data untuk perencanaan pengembangan, penguatan kapasitas masyarakat, dan strategi pemasaran desa wisata. Saran yang diberikan antara lain melanjutkan pendampingan melalui pelatihan digital marketing, sertifikasi homestay, pengembangan paket wisata berbasis pengalaman, serta penguatan kelembagaan Pokdarwis.

Downloads

Published

2025-09-30

Most read articles by the same author(s)