Pelatihan dan Pendampingan Pijat Okitosin pada Tenaga Bidan di Wilayah Kerja Puskesmas Tosiba
DOI:
https://doi.org/10.47841/semnasadpi.v4i2.135Keywords:
Pijat Oksitoksin, Pelatihan, BidanAbstract
Permasalahan mayoritas di alami ibu pada hari pertama sampai hari ketiga post partum adalah tidak keluarnya Air Susu Ibu, yang berdampak tertundanya bayi mendapatkan Air Susu Ibu secara dini, sehingga alternatif pilihan dengan pemberian susu formula. Pijat oksitosin merupakan salah satu tindakan non farmakologis, sangat bermanfaat untuk memperlancar pengeluaran Air Susu ibu, merangsang reflex pelepasan oksitosin, memberi kenyamanan pada ibu, mengurangi bengkak dan sumbatan Air Susu Ibu, serta mampu mempertahankan produksi ASI ketika ibu dan anak sakit. Cakupan ASI ekslusif di Puskesmas Tosiba pada tahun 2020 baru mencapai 62,4 %, sebagai alasan yang mendasari adalah sedikitnya produksi ASI, akibatnya anak tidak puas ketika menyusui dan memilih susu pendamping; juga para bidan di di wilayah Puskesmas Tosiba belum pernah mengikuti pelatihan terkait Pijat Oksitosin. Pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi para bidan melalui pelatihan sehubungan pijat oksitosin sebanyak 45 orang di wilayah Puskesmas Tosiba. Metode kegiatan yaitu bentuk penyuluhan dan praktik langsung melalui pendampingan oleh tim pengabdian sebanyak 3 orang dosen yang di laksanakan pada bulan Mei 2024 dengan durasi waktu 3 hari. Pengabdian ini sesuai target dan harapkan dengan hasil pengetahuan dari 25% menjadi 97% dan dari aspek keterampilan pijat oksitosin yang awalnya 0% menjadi 87% dengan rincian :Terampil 87%, Kurang terampil 10% dan Tidak terampil 3% karena tidak hadir saat sesi praktik dianggap belum kompoten. Karya nyata keberadaan institusi perguruan tinggi sangat dibutuhkan dalam mendukung program pemerintah di bidang kesehatan melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat baik melalui peningkatan sumberdaya manusia profesional maupun dalam memfasilitasi berbagai kegiatan di komunitas masyarakat.