Edukasi Pencegahan Narkoba dan Judi Online di Jorong Muara Tapus

Abstract

Kelompok remaja merupakan salah satu kelompok yang rentan terhadap penyalahgunaan narkoba. Selain memiliki sifat yang dinamis, energik, dan selalu ingin tahu, mereka juga cenderung mudah putus asa dan mudah dipengaruhi oleh pengedar narkoba. Oleh karena itu, edukasi yang dilakukan oleh pemerintah dalam mencegah penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja perlu dilakukan secara terus-menerus. Pemerintah, melalui kebijakan yang tertuang dalam Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, mengatur fungsi pencegahan di semua kalangan, terutama pada kelompok muda, yaitu pelajar dan mahasiswa, yang memiliki masa depan yang panjang dan merupakan generasi penerus bangsa. Sementara itu, masalah judi online telah menjadi isu yang sangat populer dan sering terdengar. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang semakin pesat telah membawa perubahan signifikan dalam kehidupan masyarakat. Kreativitas manusia semakin berkembang, mendorong penemuan-penemuan baru di bidang teknologi, salah satunya adalah internet. Kemajuan dalam Teknologi Informasi dan Komunikasi ini menyebabkan terjadinya revolusi dalam interaksi sosial. Internet dapat digambarkan sebagai kumpulan jaringan komputer yang terdiri dari sejumlah jaringan yang lebih kecil, dengan sistem jaringan yang berbeda-beda. Kecanggihan teknologi informasi telah membuat judi online semakin berkembang pesat. Hal ini juga berkontribusi terhadap maraknya promosi dan iklan judi online. Judi adalah tindakan kriminal yang mempertaruhkan sejumlah uang, di mana pihak pemenang akan mendapatkan seluruh uang yang menjadi taruhan. Judi dapat merugikan masyarakat dan merusak moral bangsa. Perilaku berjudi bersifat berkelanjutan, sehingga menimbulkan rasa penasaran meskipun seseorang sudah kalah berkali-kali. Permainan judi online yang dilakukan oleh remaja sering kali merupakan akibat dari interaksi sosial yang terjadi di lingkungan sekitar mereka.